Jumat, 09 September 2016

(Re) Defining Body Positivity


"kok lo gendutan ya sen?"

"makin lebar ya sen?"

"kok lo udah diet tapi tetap sama aja ya keliatannya?"

Sebagai wanita yang memiliki tubuh besar, saya sering sekali mendapatkan pertanyaan-pertanyaan seperti itu yang (terkadang) membuat saya merasa tidak percaya diri. Pertanyaan-pertanyaan tersebut sepertinya tidak pernah pergi meninggalkan pikiran saya, yang akhirnya saya akan menganggap dan berbicara pada diri sendiri bahwa saya tidak akan pernah cukup bagi orang-orang sekitar. Seperti misalnya,

"Sen lo gendut banget sih, mana ada cowok yang suka sama lo nanti"

atau

"ihhh muka lo bulet banget sihh kaya tahu bulet" 

dan seterusnya yang memberikan suggest negative terhadap diri sendiri.



Saya sudah terlalu lama hidup dibayang-bayang sugesti negatif tersebut. Capek dan menyiksa karena harus mengikuti tuntutan orang-orang sekitar yang (terkadang) tidak bisa saya penuhi. Namun the old me is just totally gone. Saya sekarang lebih percaya diri dan dapat menerima diri saya sendiri, baik itu fisik ataupun mental.

Tidak salah lagi, saya belajar menerima diri saya karena body campaign body positivity yang dijalankan di beberapa organisasi, terutama yang fokus dengan isu-isu wanita. Selain itu, saya juga membandingkan diri saya bahwa saya sadar selama ini selain hidup dibayang-bayang perkataan orang lain tetapi juga hidup dibayang-bayang pendefinisian cantik ideal yang selalu diulas di majalah-majalah. Entah itu majalah kecantikan, majalah remaja, atau bahkan majalah pria karena di setiap halaman dan ulasan pendefinisian akan tampilan cantik diawali oleh tubuh tinggi, langsing, dan putih. Well, tentu saja itu sangat jauh berbeda dengan saya yang bertubuh besar, pendek, dan memiliki kulit cokelat


Salah satu teman dekat pria saya (dulu) yang berasal dari Turki pernah mengatakan hal ini kepada saya

"Sendy, all the beauty magazines are bullshit. You don't have to look like a model, you just need to be you. It's all about the perspective. What's wrong with being fat or big when the most important is you have a beautiful heart?" 

ya, kalimat yang dikatakan memang sangat relevan sehingga saya bangun dari impian saya menjadi gadis cantik ala majalah menjadi cantik ala diri saya sendiri. 

Selain itu, berkat body campaign body positivity banyak wanita sekarang yang berhasil untuk menerima dirinya sendiri, tak terkecuali saya. Namun terkadang body positivity ini disalah artikan oleh beberapa orang yang menganggap seperti "oke, gue terima diri gue apa adanya. gue cinta diri gue, biar aja gue gendut atau obesitas". Dan bahkan terkadang ada beberapa wanita yang cenderung pada body shaming seperti "ah cewek gendut mah jelek, kebanyakan lemak" atau seperti "apa sih yang dilihat dari cewek kurus? ga ada body-nya, kaya triplek gitu juga"  well, not like that girls!

Menurut saya, walaupun kita menerima diri kita apa adanya namun ada baiknya kita harus menjaga kesehatan kita. Agar tidak mudah terkena penyakit, baiknya berolahraga atau sering bergerak dan makan secukupnya serta mengonsumsi makanan-makanan sehat. Ini bukan menganjurkan diet loh ya, hanya saja menganjurkan untuk tetap hidup sehat walaupun dengan tubuh besar ataupun kecil. 

Selain itu, ingat loh ya girls, body positivity tidak sama dengan body shaming. Body positivity akan selalu menerima tipe body apa saja, baik itu kurus, gemuk, pendek, tinggi, mulus, tidak mulus, hitam, putih, keriting, lurus, pirang, brunette, dan yang lainnya tanpa ada yang saling menjatuhkan orang lain atau menganggap dirinya jauh lebih baik dari orang lain secara penampilan.

Jadi, jangan lupa mulai dari sekarang cobalah meneriman diri sendiri sejelek atau sebagus apapun itu. Namun jangan lupa, menerima diri sendiri bukan berarti harus menyombongkan diri akan penampilan tetapi juga berikan perhatian kesehatan bagi tubuh sendiri. Dan tidak ketinggalan, jauhkanlah sifat body shaming yang tidak akan memberikan untung bagi diri kita sendiri. Tubuh anda adalah milik anda, dan tubuh orang lain adalah miliknya sendiri. Dan satu hal lagi, ada quotes yang sangat bagus dan selalu saya terapkan yaitu,



"My body is not a Democracy. It is an empire and I am it dictator. You do not get a vote. There will be no Coup D'etat. Rebel forces will not overthrow me. I am in charge of it, forever".


Sekian, selamat malam dan terus positiv ya, no matter what :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar